Apa saja teknik modifikasi tanaman yang sudah #SahabatCropLife ketahui ? yuk simak penjelasannya agar lebih mengetahui ya!
Modifikasi Tanaman adalah penggunaan teknik bioteknologi modern untuk merubah sifat gen dari tumbuhan. Tumbuhan yang telah dirubah dengan teknik modifikasi genetik ini biasa disebut dengan istilah Genetically Modified Organism (GMO). Berikut adalah jenis – jenis teknik modifikasi tanaman adalah :
Perkawinan silang adalah menggabungkan dua spesies seksual yang kompatibel untuk membuat varietas dengan sifat yang diinginkan dari indukannya
Hasilnya : Untuk keripik apel madu mendapatkan tekstur dan rasanya yang terkenal dengan memadukan ciri-ciri indukan asalnya
Fusi protoplas adalah Penggabungan sel atau komponen sel untuk mentransfer sifat antar spesies.
Hasilnya : Stensil jantan ditransfer dari lobak ke kubis merah dengan menggabungkan sel-selnya. Stensil jantan membantu pemulia tanaman membuat tanaman hibrida.
Pengeditan Genom (Editing Genom) adalah Penggunaan sistem enzim untuk memodifikasi DNA secara langsung di dalam sel
Hasilnya : Pengeditan genom digunakan untuk mengembangkan kanola tahan herbisida untuk membantu petani mengendalikan kayu.
Mutagenesis adalah penggunaan mutagen seperti radioaktivitas untuk menginduksi mutasi acak, menciptakan sifat yang diinginkan
Hasilnya : Radiasi digunakan untuk menghasilkan warna yang lebih dalam pada jeruk bali merah.
Poliploidi adalah Perkalian jumlah kromosom dalam suatu tanaman untuk mempengaruhi kesuburannya
Hasilnya : Semangka tanpa biji dibuat dengan menyilangkan tanaman dengan 2 set kromosom dengan yang lain yang memiliki 4 biji.
Transgenesis adalah Penambahan gen dari spesies apa pun untuk membuat varietas baru dengan sifat yang diinginkan
Hasilnya : Pepaya pelangi dimodifikasi dengan gen yang membuatnya tahan terhadap virus bintik cincin pepaya
Apabila informasi ini bermanfaat, Yuk save dan share postingan ini ya agar semakin banyak pengetahuan ini diketahui oleh banyak orang!Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.Twitter : @croplifeindoLinkedIn : Croplife IndonesiaYoutube : Croplife IndonesiaFacebook : Croplife IndonesiaInstagram : Croplife Indonesia
- Lab. BSF Tumbuhan, Jurusan Biologi, FSM, Undip, Semarang, Indonesia
- Lab. BSF Tumbuhan, Jurusan Biologi, FSM, Undip, Semarang, Indonesia
- Lab. BSF Tumbuhan, Jurusan Biologi, FSM, Undip, Semarang, Indonesia
Stolon adalah perpanjangan tunas strawberry yang tumbuh horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar), yang merupakan organ perbanyakan vegetatif. Adanya stolon yang tumbuh pada tanaman strawberry mengakibatkan terjadinya persaingan hasil asimilat untuk pembentukan akar, batang dan daun, sehingga menghambat proses pembentukan bunga. Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh perbedaan waktu pemotongan stolon terhadap pertumbuhan strawberry dan mengetahui waktu pemotongan stolon yang menghasilkan pertumbuhan paling baik untuk tanaman strawberry. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara dan Laboratorium Biologi dan Struktur Fungsi Tumbuhan FSM UNDIP. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal, yaitu faktor waktu pemotongan stolon. Analisis data yang digunakan adalah Analisis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji beda nyata Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi 95 %. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah stolon, berat basah, berat kering dan waktu munculnya bunga. Hasil penelitian menunjukkan pemotongan stolon tanaman strawberry tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif berupa tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman, namun berpengaruh terhadap jumlah stolon tanaman induk. Waktu pemotongan umur 5 minggu setelah tanam dapat menghasilkan bunga lebih cepat dibandingkan dengan pemotongan pada umur 8 minggu setelah tanam dan tanaman yang tidak dipotong stolonnya.
Zaimah, Fatkhu and prihastanti, erma and Haryanti, Sri (2013) PENGARUH WAKTU PEMOTONGAN STOLON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN STRAWBERRY (Fragaria vesca L.). ANATOMI FISIOLOGI, XXI (2). pp. 9-20. ISSN 0854-5367
Stolon adalah perpanjangan tunas strawberry yang tumbuh horizontal sejajar dengan permukaan tanah (menjalar), yang merupakan organ perbanyakan vegetatif. Adanya stolon yang tumbuh pada tanaman strawberry mengakibatkan terjadinya persaingan hasil asimilat untuk pembentukan akar, batang dan daun, sehingga menghambat proses pembentukan bunga. Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh perbedaan waktu pemotongan stolon terhadap pertumbuhan strawberry dan mengetahui waktu pemotongan stolon yang menghasilkan pertumbuhan paling baik untuk tanaman strawberry. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara dan Laboratorium Biologi dan Struktur Fungsi Tumbuhan FSM UNDIP. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal, yaitu faktor waktu pemotongan stolon. Analisis data yang digunakan adalah Analisis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji beda nyata Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi 95 %. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah stolon, berat basah, berat kering dan waktu munculnya bunga. Hasil penelitian menunjukkan pemotongan stolon tanaman strawberry tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif berupa tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman, namun berpengaruh terhadap jumlah stolon tanaman induk. Waktu pemotongan umur 5 minggu setelah tanam dapat menghasilkan bunga lebih cepat dibandingkan dengan pemotongan pada umur 8 minggu setelah tanam dan tanaman yang tidak dipotong stolonnya.
Repository Staff Only: item control page
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!